Topeng Bahasa Inggris

Topeng Bahasa Inggris

We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.

We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.

Combinations with other parts of speech

Penggunaan dengan kata sifat

Penggunaan dengan kata kerja

Penggunaan dengan kata benda

Makudang bage kesenian minakadi Tari Legong, Sendratari Ramayana,Tari Barong lan Keris, Tari Kera, Tari Topeng Wayah lan Tari Wayang Kulit sampun ketah dados bebalihan seni ring Bali.

Some kinds of art such as Legong Dance, Ramayana Ballet, Barong and Keris Dance, Monkey Dance, Face Mask Dance, and Shadow Puppet Dance have been being main menu of art spectacle in Bali.

Beberapa jenis kesenian seperti Tari Legong, Sendratari Ramayana, Tari Barong dan Keris, Tari Kera, Tari Topeng Wajah, dan Tari Wayang Kulit telah menjadi menu utama tontonan seni di Bali.

Topeng Cirebon adalah topeng yang berkembang di Cirebon dengan dibuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari, menurut keterangan dari Ki Kandeg (ahli pembuat topeng Cirebon) pada masa lalu kayu yang biasa digunakan adalah kayu Jaran, kayu Waru, kayu Mangga dan kayu Lame. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian-kesenian yang berhubungan dengan kedok (bahasa Indonesia: topeng) diantaranya adalah kesenian tari Topeng Cirebon. Topeng Cirebon dibuat oleh seorang ahli kedok yang cukup mumpuni, biasanya keahlian para ahli kedok berkembang seiring dengan perkembangan kesenian-kesenian yang berhubungan dengan kedok tersebut di mana keahliannya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.[1] Salah satu yang terkenal diantaranya adalah Ki Waryo putera dari maestro kesenian Cirebon Ki Empek.

Topeng dalam filosofi kebudayaan Cirebon tidak hanya dipandang sebagai kedok (bahasa Indonesia: topeng) dalam artian penutup wajah, namun dipandang sebagai hiasan yang dipasang menempel pada bagian depan serban (bahasa Indonesia: penutup kepala), hal tersebut terbukti dengan adanya ungkapan di masyarakat Cirebon yang berbunyi ketop-ketop gopeng (bahasa Indonesia: hiasan pada bagian depan serban) yang dibenarkan oleh mimi Wangi Indriya (maestro tari Topeng Cirebon gaya Tambi)[2]

Pada masa awal munculnya kesenian topeng Cirebon terutama pada masa kesultanan Cirebon kesenian yang berkaitan dengan topeng atau kedok adalah kesenian yang bernafaskan Islam karena digunakan sebagai sarana dakwah.

Pada masa kekuasaan Sunan Gunung Jati di kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati bekerjasama dengan Sunan Kalijaga memfungsikan Tari Topeng klono sewandono sebagai bagian dari upaya penyebaran agama Islam dan sebagai tontonan dilingkungan keraton, Sunan Kali jaga dirasa telah mampu memikat warga pribumi untuk masuk islam melalui jalur budaya.[1]

Pada masa yang sama, Sunan Kalijaga yang merupakan keturunan bangsawan Ponorogo turut juga membantu penyebaran dakwah Islam dengan menggunakan kesenian topeng klono sewandono di Cirebon dalam garapan cirebonan, menurut budayawan Cirebon Toto Suanda, Sunan Kalijaga mengajarkan kepada murid-muridnya yaitu Pangeran Bagusan, Ki buyut Trusmi dari desa Trusmi, kecamatan Plered, kabupaten Cirebon dan Pangeran Losari tentang kesenian topeng Cirebon, dari merekalah kemudian kesenian topeng Cirebon menyebar ke wilayah Indramayu, Majalengka, Subang dan wilayah-wilayah lainnya yang kemudian berkembang menjadi pelengkap penampilan dari gaya-gaya Tari Topeng Cirebon.

Langkah-langkah pembuatan topeng Cirebon adalah sebagai berikut:

Semua jenis topeng ini akan dikenakan pada saat pementasan Tari Topeng Cirebonan yang diiringi dengan gamelan. Tepeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda:

Menurut Hasan Nawi, salah seorang pengrajin topeng Cirebon dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia seperti mengenakan topeng, misalnya saja pada saat marah seperti sudah mengganti topeng berwajah ceria dengan topeng kemarahan. Kalau ada orang dewasa yang sikapnya kekanak-kanakan maka ia seperti sedang mengganti topeng dewasanya dengan topeng anak-anak.

Selain lima topeng yang ada biasa ditampilkan, menurut Ki Waryo (maestro Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan) pada masa lalu di dalam gaya Palimanan juga dipentaskan tarian Ratu Kencana Wungu yang dibuktikan dengan keberadaan topeng ini yang tersimpan pada dalang Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan.

Proses Awal pembuatan topeng Kencana Wungu oleh Ki Waryo (ahli pembuat topeng sekaligus maestro tari Topeng Cirebon gaya Palimanan) dengan bahan kayu Jaran

Proses pertengahan pembuatan topeng Kencana Wungu oleh Ki Waryo (ahli pembuat topeng sekaligus maestro tari Topeng Cirebon gaya Palimanan) dengan bahan kayu Jaran

Hasil akhir pembuatan topeng Kencana Wungu oleh Ki Waryo (ahli pembuat topeng sekaligus maestro tari Topeng Cirebon gaya Palimanan) dengan bahan kayu Jaran

Pewarisan keahlian pembuatan topeng Cirebon biasanya dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang sudah berjalan selama ratusan tahun dan ada pula proses pewarisan keahlian yang dilakukan dengan cara pembelajaran dari guru ke muridnya.

Ki Sujana Priya salah satu dari beberapa tukang kedok (bahasa Indonesia: ahli pembuat topeng) di Cirebon, keterampilan membuat kedok dia pelajari dari Ki Kandeg sekaligus sebagai pelaku Wayang Wong gaya Cirebon.

Ki Waryo, putera dari Ki Empek (maestro kesenian Cirebon). Ki Waryo mewarisi bakat keluarganya sebagai seniman multi kesenian di Cirebon, salah satu keahlian Ki Waryo adalah membuat kedok Cirebon.

Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan sakral dari Bali yang termasuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia UNESCO tahun 2015 nomor registrasi 201500246.[1] Nama Tari Topeng Sidakarya berasal dari dua kata, yaitu topeng dan Sidakarya. Topeng berasal dari kata tup yang artinya tutup. Sidakarya berasal dari kata "sida" yang artinya mencapai, dan "karya" yang artinya tujuan atau pekerjaan. Sidakarya memiliki makna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Topeng Sidakarya pun menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik.[2][3]

Saat ini, tari topeng Sidakarya merupakan pelengkap dari upacara Yadnya di Bali. Di desa Rianggede, Penebel, Tabanan, misalnya, tari wali Sidakarya wajib dilaksanakan di setiap upacara keagamaan. Tari topeng ditampilkan sebagai tari persembahan (wewalen) sebelum acara pemujaan bersama yang dipimpin sulinggih. Tujuannya, agar upacara yang berlangsung dapat terselenggara dengan baik dan selamat serta terhindar dari segala bahaya. Pada akhir tari ini secara simbolis penari menghamburkan uang kepeng dan beras kuning (sekarura) sebagai lambang pemberian berkat kesempurnaan dan kemakmuran.[4]

Sumber tertulis yang mengungkap sejarah Dalem Sidakarya adalah berupa lontar Bebali Sidakarya, koleksi Ida Pedanda Gede Nyoman Gunung dari Biau, Desa Muncan, Karangasem serta Babad Sidakarya yang disusun I Nyoman Kantun, S.H., M.H. dan Drs. I Ketut Yadnya. Dalam sumber tersebut dinyatakan bahwa, Brahmana Keling merupakan sebutan salah seorang pendeta dari Jawa Timur. Dalam sumber tersebut disebutkan Ida Dalem Sidakarya adalah seorang brahmana wulaka keturunan sakya dari Keling atau disebut juga brahmana Keling. Ia adalah putra dari Dang Hyang Kayu Manis, cucu dari Mpu Candra, kumpi dari Mpu Bahula dan cicit dari Mpu Bharada. Dang Hyang Kayu Manis sendiri menjadi nabe dari Dalem Baturenggong, raja Gelgel, Klungkung.

Sebelum ke Bali, ia pernah memimpin upacara mohon keselamatan (selamatan) di Madura. Ketika Dang Hyang Kayu Manis datang ke Jawa, ia kemudian bertemu ayahnya.[a] Tidak dikisahkan perjalanan dari Jawa ke Bali, namun sesampainya ia di Puri Gelgel, puri tersebut sepi karena raja Waturenggong sedang berada di Pura Besakih mempersiapkan pelaksanaan suatu upacara. Brahmana langsung menuju pura tersebut. Sesampainya disana, ia disapa para pembantu raja dan menanyakan maksud kedatangannya. Para pembantu (pengayah) ragu atas pengakuan Brahmana Keling yang hendak bertemu raja. Karena kelelahan, ia menuju pelinggih dan memutuskan beristirahat sejenak. Tak berselang lama datang raja dan melihat seseorang berpakaian lusuh itu.

Ketika raja melihat bahwa ada seseorang dengan pakaian lusuh datang hendak menemuinya, ia tidak mengakui brahmana Keling dan mengusirnya. Ia akhirnya meninggalkan Pura Besakih dan sempat mengucapkan Kutu Pastu yang isinya kurang lebih: Wastu tata astu, karya sane kalaksanayang tan sidakarya (tidak sukses), bumi kekeringan, rakyat kegeringan, sarwa gumatat-gumititi ngrubeda. Tak berselang lama, kutukan tersebut terbukti sehingga kerajaan Bali diserang hama dan penyakit. Raja kemudian mengutus rakyatnya untuk mencari Brahmana Keling dan menemukannya di daerah Bandanda Negara yang sekarang dikenal sebagai Desa Sidakarya. Ia pun bersedia mengembalikan keadaan seperti sedia kala.

Untuk mengenang jasa Dalem Sidakarya dan demi adanya tempat persembahyangan (parahyangan), sekitar tahun 1518 M, Dalem Waturenggong memerintahkan pendirian Pura Dalem Sidakarya (tahun Saka 1615).[5]

Selepas tragedi tersebut, masyarakat membuat Topeng Sidakarya. Bentuk wajahnya dibuat tidak tampan, giginya meranggas sebagai perlambang bahwa saat itu Pandita yang datang ke kerajaan berpenampilan compang-camping. Hanya seniman khusus yang bisa membuatnya dan harus ada prosesi khusus yang dilalui. Begitu pula dengan penari yang menampilkan tarian ini. Mereka juga harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menari. Penampilan tarian ini biasanya disisipkan juga dengan pesan-pesan pengingat kebaikan.[2][6]

Pengucapan dan penulisan tanggal menjadi salah satu hal yang harus Anda ketahui saat belajar bahasa Inggris. Khususnya, jika Anda sering menulis jurnal atau berita yang mengharuskan Anda menuliskan tanggal. Dalam literature bahasa Inggris, pengucapan dan penulisan tanggal memiliki format yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia.

Setidaknya ada dua cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris, yang pertama adalah menuliskan hari dahulu sebelum bulan, atau menuliskan bulan terlebih dahulu sebelum hari. Anda juga bisa menggunakan tulisan, ataupun angka dengan akhiran bilangan bertingkat (st, nd, rd, atau th) dalam menuliskan format tanggal dalam bahasa Inggris. Belum lagi perbedaan format menulis tergantung referensi bahasa Inggris apa yang Anda gunakan, British atau Amerika.

Bisa dilihat contoh di bawah ini:

Mari kita lihat penjelasan contoh penulisan tanggal dalam bahasa Inggris diatas. Contoh di atas menggunakan format penulisan tanggal yang dimulai dengan angka yang memiliki akhiran bilangan bertingkat yaitu 7th. Dan kemudian ditulis nama bulan menggunakan preposisi of sebelum menulis nama bulannya. Lalu dilanjutkan dengan tanda koma, dan tahun.

Cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris lainnya adalah dengan menggunakan angka, dengan bentuk yang paling umum adalah, 10/09/13 atau 10-9-13. Namun ada hal yang perlu diperhatikan pada cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris dengan cara ini. Terutama, karena bahasa Inggris British dan bahasa Inggris Amerika memiliki aturan yang berbeda.

Kita lihat langsung penjelasannya di bawah ini. Misalnya kita menggunakan contoh diatas yakni 10/09/13 atau 10-9-13. Jika kita membacanya menurut bahasa Inggris British, akan memiliki arti berbeda dengan bahasa Inggris Amerika.

Jika kita menggunakan bahasa Inggris British, penulisan tanggal dalam bahasa Inggris tersebut memiliki arti 10 September 2013, karena di dalam aturan bahasa Inggris British, penulisan tanggal dimulai dengan tanggal, diikuti bulan lalu tahun.

Sementara, jika kita menggunakan bahasa Inggris Amerika, penulisan tanggal diatas akan dibaca sebagai 9 Oktober 2013. Mengapa bisa berbeda? Karena di dalam aturan bahasa Inggris Amerika, penulisan tanggal dimulai dengan bulan, tanggal lalu diikuti dengan tahun. Maka, penulisan 10/09/13, akan berarti 10 sebagai bulan 10 atau Oktober, 9 untuk tanggal 9, dan 13 sebagai tahun yaitu 2013.

Karena itu Anda harus berhati-hati dalam menuliskan tanggal, jika Anda bertujuan untuk menggunakan bahasa Inggris British, jangan sampai Anda salah menuliskkan format tanggal dalam kaidah bahasa Inggris Amerika.

Namun, Anda tidak perlu khawatir, untuk menghindari kerancuan pada cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris tersebut, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Cara tersebut adalah dengan menggunakan cara lain yaitu Anda harus mengeja bulan atau dengan cara menggunakan singkatan.

Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya seperti contoh di bawah ini:

The tenth of September 2013.

Atau bisa juga dengan cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris sebagai berikut.

September the tenth 2013.

Agar tidak kebingungan menentukan singkatan apa yang tepat, dibawah ini adalah singkatan yang bisa Anda pakai untuk menuliskan nama bulan:

• January menjadi Jan

• February menjadi Feb

• September menjadi Sep

• October menjadi Oct

• November menjadi Nov

• Desember menjadi Dec

Selain singkatan nama bulan, masih banyak yang keliru mengenai penulisan angka bertingkat atau ordinal number. Beriku ini adalah contoh-contoh ordinal number yang bisa Anda lihat beserta cara membacanya.

• 1 = 1st dibaca The first

• 2 = 2nd dibaca The second

• 3 = 3rd dibaca The third

• 4 = 4th dibaca The fourth

• 5 = 5th dibaca The fifth

• 6 = 6th dibaca The sixth

• 7 = 7th dibaca The seventh

• 8 = 8th dibaca The eight

• 9 = 9th dibaca The ninth

• 10 = 10th dibaca The tenth

• 11 = 11th dibaca The eleventh

• 12 = 12th dibaca The twelfth

• 13 = 13th dibaca The thirteenth

• 14 = 14th dibaca The fourteenth

• 15 = 15th dibaca The fifteenth

• 16 = 16th dibaca The sixteenth

• 17 = 17th dibaca The seventeenth

• 18 = 18th dibaca The eighteenth

• 19 = 19th dibaca The nineteenth

• 20 = 20th dibaca The twentieth

• 21 = 21st dibaca The twenty first

• 22 = 22nd dibaca The twenty second

• 23 = 23rd dibaca The twenty third

• 24 = 24th dibaca The twenty fourth

• 25 = 25th dibaca The twenty fifth

• 26 = 26th dibaca The twenty sixth

• 27 = 27th dibaca The twenty seventh

• 28 = 28th dibaca The twenty eight

• 29 = 29th dibaca The twenty ninth

• 30 = 30th dibaca The thirtieth

Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang pelajaran bahasa Inggris?, Mari bergabung di EF dan kamu bisa belajar bahasa Inggris bersama guru yang professional. Yuk tingkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu bersama EF!. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa klik banner dibawah ini!

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.

Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.

Tari Topeng dapat merujuk kepada beberapa bentuk kesenian:

Di daerah Pulau Kalimantan, suku Dayak menggunakan topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa air dan melindungi tanaman yang mereka tanam hingga musim.

Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.

Tari Topeng Cirebon adalah kesenian tari topeng yang berkembang di Cirebon, Jawa Barat.

Topeng Malang adalah kesenian tari topeng dari daerah Malang, Jawa Timur. Kisah yang dibawakan biasanya berasal dari kisah Panji yang menceritakan kisah percintaan Raden Panji Asmoro Bangun (Inu Kertapati) dengan Putri Sekartaji (Chandra Kirana).

Lebih lazim disebut tari Reog Ponorogo, tari ini juga mengenakan topeng yang berasal dari Ponorogo.

Topeng Ireng adalah satu bentuk tradisi seni pertujukan yang berasimilasi dengan budaya lokal Jawa Tengah. Topeng Ireng yang juga dikenal sebagai kesenian Dayakan[1] ini adalah bentuk tarian rakyat kreasi baru yang merupakan hasil metamorfosis dari kesenian Kubro Siswo.[2]